Biografi Ibnu Katsir
Imam Al
Hafidz Ibnu Katsir adalah seorang ulama syafi’I dan salah satu dari ahli
hadits, dilahirkan di kota ibunya yaitu kota mijdal yang berada di Bashra. Dan
Ibnu Katsir tumbuh dalam kondisi keluarga yang mengutamakan keilmuan dan ajaran
agama. Ayahnya bernama Umar bin Hafsh bin Katsir , dan ayahnya meninggal pada
tahun 707 H ketika ia berumur tiga tahun, lalu berpindahlah Ibnu Katsir ke kota
Damaskus. Setelah ayahnya meninggal, Ibnu Katsir dididik dan dibesarkan oleh
saudaranya yang bernama syaikh abdul wahhab dan dari saudaranya inilah Ibnu
Katsir belajar ilmu fiqh.
Pada tahun
706 ketika berumur 6 tahun Ibnu Katsir pergi dan menetap di kota damaskus, ibu
kota Syiria. Setibanya di Damaskus Ibnu Katsir mendalami ilmu fiqih kepada
Syekh Burhanuddin Ibrohim Ibnu Abdirrohman Alfazzari yang biasa dikenal dengan
sebutan Ibnu al Farkah.
Kesungguhannya
didalam menuntut ilmu membuatnya tidak hanya mengupas ilmu dibidang fiqih,
lebih dari itu Ibnu Katsir pun menelusuri keilmuan dibidang lain seperti
tafsir, hadits bahkan sejarah. Kesungguhan, kecerdasan serta daya hafal yang
kuat membawa sang imam menjadi sosok yang memiliki kredibilitas bukan hanya
dibidang tafsir, akan tetapi Ibnu Katsir pun dikenal sebagai ahli hadits bahkan
sejarah. Karya Imam Ibnu Katsir dibidang hadits semisal “at-takmil fi
ma’rifah at-tsiqot wa al-majahil ” atau karya beliau “ jami’ al-masanid
wa as-sunan “ menjadi bukti nyata bahwa selain tokoh dalam dunia tafsir
Ibnu Katsir juga tokoh dalam dunia hadits, atau karyanya “al-bidayah wa
an-nihayah” menjadi bukti akan kompetensinya di bidang sejarah.
Pada tahun
711 H, Imam Ibnu Katsir berhasil menghafal Al-Quran dibawah bimbingan Syekh
Ghailan al-Ba’labaki, hal ini bertepatan dengan kedatangan Syekh al-hafiz Ibnu
Jama’ah di kota Damaskus. Imam Ibnu Katsir pun menemuinya untuk berguru, dari
Syaikh al-hafiz Ibnu Jama’ah inilah Ibnu Katsir belajar takhrij hadits kitab ar-rafi’I
(as-syarh al-kabir) sebuah kitab fikih mazhab syafi’i.
Seiring
berjalannya waktu tumbuhlah Ibnu Katsir menjadi sesosok yang selalu menyibukkan
diri dengan keilmuan. Ibnu Katsir mencari ilmu kepada banyak guru, diantaranya
:
- Syaikh Al Islam Abu Abbas Ahmad bin Taymiyah
- Syaikh Al Hafidz Abu Al Hajjaj Yusuf
- Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad Adz Dzahabi
- Syaikh Abu Abbas Ahmad Al Hijar ( ibnu As syahnah )
- Syaikh Abu Ishak Ibrohim Al Fazari
- Syaikh Al Hafidz Kamaluddin Abdul Wahhab
- Imam Kamaluddin Abu Ma’ali Muhammad bin Zamalkani
- Imam Muhyiyuddin Abu Zakariya Yahya Asysyaybani
- Imam Muhammad Qosim Al Barzali
- Syaikh Syamsuddin Abu Nashr Muhammad Asysyirazi
Selain memiliki banyak guru, Ibnu katsir juga memiliki banyak murid,
diantaranya :
- Muhammad bin Muhammad bin Khodri Al Quraysyi
- Mas’ud Al Anthoki An Nahwi
- Muhammad bin Abi Muhammad Al juzri, Syaikh Ilmu Qiroat
- Muhammad bin Ismail Bin Kastir
- Imam Ibnu Abi ‘Uzz Al Hanafi
Diantara
karya – karya Ibnu Katsir adalah :
1. Tafsir Al Qur'an Al Adzim
2. Al Bidayat wan Nihayat
3. Jami' Al Masanid Al 'Asyrah
4. Al Ikhtishor as Siroh an Nabawiyyah
5. Al Ikhtishor fi Ulumi al Hadits
6. Al-Ijtihad fi Thalabi al-Jihad
7. Risalah fi al-Jihad
Profil kitab Tafsir Al Qur'a
al Adzim Karya Ibnu Katsir
Tafsir Ibnu
Katsir adalah salah satu kitab tafsir yang terkenal dengan menggunakan
mendekatan periwayatan atau yang biasa disebut tafsir bi al ma'tsur. Dalam
kitab tasirnya, Ibnu Katsir lebih banyak mencantumkan periwayatan baik dari
hadits-hadits Nabi, perkataan para sahabat dan tabi'in sebagai sumber dari
argumentasinya, Tak jarang Ibnu Katsir juga memberikan penjelasan tentang jarh
dan ta'dil pada periwayatan, menshohihkan dan mendhoifkan hadits.
Tentang isroiliyat, Ibnu Katsir
membolehkan mencantumkannya dalam tafsir dengan syarat isroiliyat yang di
gunakan memiliki sanad yang shahih, tidak bertentangan dengan syari’at dan ini
digunakan hanya untuk istidlal atau bukti penafsiran yang ada ,bukan sandaran
prinsipil dalam tafsir. Seperti penafsiran pada surat Al Baqoroh ayat 67 :
Dalam penafsiran dari ayat
ini, dapat ditemukan satu cerita aneh dan panjang yang menceritakan tentang
laki-laki dari Bani Israil.
Setiap kitab
tafsir memliki kecenderungan yang berbeda dalam penafsirannya. Pada Tafsir Al
Aqur'an al Adzim ini, kecenderungan yang nampak adalah dari segi ahkam / fiqih.
Hal ini dapat disimpulkan, karena Ibnu Katsir selalu memberi penjelasan yang
luas disertai dengan pendapat para pada setiap ayat ahkam / fiqih.
Metodologi Penulisan Tafsir Al
Qur'an al Adzim Karya Ibnu Katsir
Yang dimaksud
metodologi penafsiran adalah metode tertentu yang digunakan oleh mufassir dalam
penafsirannya. Pada umumnya metode ini terbagi menjadi empat, yaitu metode
ijmali, tahlili ( analitis ), muqorin ( perbandingan ), maudhu'i ( tematik ).
Dan setiap metode yang digunakan pasti memiliki suatu ciri dan spesifikasi
masing-masing.
Tafsir al Al
Qur'an al Adzim ini dapat digolongkan sebagai salah satu tafsir dengan metode
tahlili ( analitis ). Karena dalam menafsirkan setiap ayat, Ibnu Katsir
menjelaskannya secara rinci dengan mencantumkan beberapa periwayatan yang lalu
digunakan sebagai pendukung dari argumentasinya.
Yang
dimaksud dengan metode tahlili adalah menafsirkan ayat-ayat Al Qur’an dengan
memaparkan ayat-ayat Al Qur’an dan memaparkan berbagai aspek yang terkandung
didalam ayat –ayat yang sedang ditafsirkan itu serta menerangkan makna-makna
yang tercakup didalamnya sesuai dengan keahlian dan kecenderungan dari mufassir
yang menafsirkan ayat-ayat tersebut .
Dalam
menerapkan metode ini biasanya mufassir menguraikan makna yang dikandung oleh
Al Qur’an, ayat demi ayat dan surat demi surat sesuai dengan urutannya dalam
mushaf. Uraian tersebut menyangkut beberapa aspek yang dikandung ayat yang
ditafsirkan seperti pengertian kosakata, konotasi kalimatnya, latar belakang
turun ayat, kaitannya dengan ayat-ayat yang lain, baik sebelum maupun
sesudahnya ( munasabat ), dan tak ketinggalan pendapat-pendapat yang telah
dikeluarkan berkenaan dengan tafsiran ayat terssebut baik yang disampaikan oleh
Nabi, sahabat, maupun para tabi’in, dan tokoh tafsir lainnya.
Metode ini
pun pada umumnya sangat memungkinkan untuk masuk pada wilayah metode tematik,
bila pembahasan yang dilakukan tidak lagi sebatas pemahaman yang luas,
melainkan telah menyeleseikan tema yang diangkat dalam ayat itu secara tuntas
dan komperhenshif.
Bagaimanapun
bentuk metodologi yang dipakai, ia tetap merupakan produk ijtihadi atau hasil
dari olah pikir manusia yang memiliki keterbatasan. Dan keterbatasan inilah
yang menimbulkan ketidak sempurnaan, maka pada metode ini dapat kita temukan
kelebihan dan kekurangan yang akhirnya menjadi ciri-ciri yang ada pada setiap
metode.
Analisa terhadap Tafsir Al Qur'an al Adzim karya Ibnu Katsir
Dalam
menganalisa satu kitab tafsir terdapat beberapa aspek mendasar yang harus
diketahui dan dikaji sebelum adanya kesimpulan akhir dalam penentuan metode
yang digunakan oleh seorang mufassir dalam kitab tafsirnya. Adapun aspek-aspek
tersebut adalah ;
a. Peninjauan dari segi sumber / pendekatannya
b. Peninjauan dari cara penjelasan dalam tafsir tersebut
c. Peninjauan dari segi keluasan bahasanya
d. Peninjauan dari cara penertiban ayat
e. Dan terakhir adalah peninjauan dari segi kecenderungan mufassir dalam
penafsirannya
Berikut adalah analisa
terhadap tafsir Al Munir li Ma'alim at Tanzil yang dipandang dari kelima aspek
yang telah disebutkan di atas.
1. Apabila ditinjau dari segi sumber yang digunakan dalam suatu penafsiran,
maka dapat disimpulkan terdapat dua sumber di dalamnya. Yaitu penafsiran bi al
ma'tsur dan bi ar ra'yi. Adapun yang dimaksud dengan tafsir bi al ma'tsur
adalah penafsiran yang berbentuk riwayat, adapun batasan tafsir bi al ma'tsur
adalah tafsir yang diberikan oleh Al Qur'an, sunnah Nabi, perkataan para
sahabat dan tabi'in. Dan yang dimaksud dengan tafsir bi ar ra'yi adalah bentuk
penafsiran melalui pemikiran dan ataupun ijtihad.
Dari pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Tafsir Al Qur'an al
Adzim ini termasuk dalam tafsir dengan pendekatan periwayatan / bi al ma'tsur.
Adapun contoh dari kesimpulan ini dapat dilihat pada setiap penafsiran dalam
kitab tafsir ini.
2. Pada aspek kedua adalah peninjauan yang dilihat dari cara penjelasannya.
Hal ini dapat dilihat dari cara dalam menjelaskan suatu ayat, apakah mufassir
menjelaskannya dengan cara bayani atau muqorron ( komperatif ). Penjelasan
secara bayani adalah penjelasan yang langsung dan adapun penjelasan muqorron
adalah penjelasan dengan system perbandingan. Yang dimaksud dengan perbandingan
adalah perbandingan antara satu ayat dengan ayat yang lain.
Dalam aspek ini, dapat disimpulkan bahwa Tafsir Al Qur'an al Adzim termasuk
dalam kelompok yang bayani, karena dalam penafsirannya Ibnu Katsir menjelaskan
secara rinci tanpa menggunakan perbandingan.
3. Aspek ketiga dari metode yang digunakan adalah dari segi keluasan
bahasanya. Dalam aspek ini terdapat dua bagian yaitu ijmali dan itnabi. Tafsir
Ibnu Katsir ini termasuk dalam kelompok ijmali, karena Ibnu Katsir tidak
menjelaskan secara luas dalam aspek kebahasaannya.
4. Dan adapun yang termasuk dalam aspek keempat adalah tentang cara
penyusunan atau penertiban ayat. Terdapat tiga cara penertiban ayat dalam suatu
kitab tafsir, tahlili, maudhu'i. dan nuzuli. Tahlili adalah penyusunan ayat
secara urut, dari surat pertama sampai terakhir. Maudhu'i adalah penyusunan ayat
dengan cara pengelompokan ayat-ayat dalam satu judul atau tema. Dan nuzuli
adalah penyusunan ayat sesuai dengan rentetan asbabun nuzul yang dimiliki.
Adapun Tafsir Al Qur'an al Adzim tersusun secara tahlili, yaitu disusun
dengan urutan surat dan ayat pada mushaf.
5. Peninjauan terakhir dari kelima aspek diatas adalah peninjauan secara
latar belakang atau kecenderungan mufassir dalam penafsiraanya. Terdapat banyak
kitab tafsir dengan perbedaan di dalamnya, dan kecenderungan mufassir sendiri
sangat menentukan produk tafsirnya. Mufassir yang lebih cenderung pada kajian
kebahasaan akan membahas secara rinci kedudukan nahwu, shorof dan balaghohmya.
Lain halnya dengan mufassir yang cenderung pada fiqihnya, maka mufassir
tersebut akan membahas secara detail setiap ayat yang berhubungan dengan kajian
fiqih.
Ibnu Katsir termasuk salah satu ulama fiqih yang terkemuka, dan ini menjadi
salah satu inidikasi kecenderungan Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya. Dalam
penafsirannya pada ayat-ayat hukum, Ibnu Katsir pun menjelaskan secara
mendetail dengan menyebutkan pendapat dan dalil-dalil yang digunakan oleh para ulama fiqih.
Download Tafsir Ibnu Katsir
File-file
ini bukan saya yang buat, saya hanya memberi linknya saja. Silahkan download Terjemah
Tafsir Ibnu Katsir, semoga bermanfaat bagi anda.
- Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 …..(34,6 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Juz 2 …..(25,9 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Juz 3 …..(13,1 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Juz 4 …..(15,3 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Juz 5 …..(16,3 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Juz 6 …..(22,8 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Juz 7 …..(18,1 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Juz 8 …..(15,3 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Juz 9 …..(17,4 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Juz 10 …..(5,03 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat At Taubah (Juz 11) …..(10,2 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Yunus (Juz 11) …..(4,82 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Huud (Juz 12) …..(5,34 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Yusuf (Juz 12) …..(5,02 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Juz 13 …..(4,7 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Juz 14 …..(4,16 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Juz 15 …..(7,74 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Kahfi (Juz 16) …..(5,04 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Maryam (Juz 16)…..(1,17 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Thoha (Juz 16) …..(3,38 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Anbiyaa (Juz 17) …..(3,91 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Hajj (Juz 17) …..(4,03 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Mu’minuun (Juz 18) …..(2,01 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Ahqaaf (Juz 26) …..(2,85 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Muhammad (Juz 26) …..(1,96 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Fath (Juz 26) …..(4,06 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Hujurat (Juz 26) …..(2,65 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Qaaf (Juz 26) …….(1,85 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Adz Dzariyat (Juz 27) …..(1,26 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Ath Thuur (Juz 27) …..(1,38 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat An Najm (Juz 27) …..(2,71 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat AL Qomar (Juz 27) …..(1,8 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Ar Rahman (Juz 27) …..(1,79 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Waqi’ah (Juz 27) …..(2,54 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Hadid (Juz 27) …..(2,41 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Mujadilah (Juz 28) …..(4,36 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Hasyr (Juz 28) …..(2,13 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Mumtahanah (Juz 28) …..(2,46 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Ash Shaf (Juz 28) …..(1,3 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Jumuah (Juz 28) …..(1,02 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Munaafiqun (Juz 28) …..(630 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Ath Thoghabun (Juz 28) …..(788 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Ath Thalaq (Juz 28) …..(1,37 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat At Tahrim (Juz 28) …..(707 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Mulk (Juz 29) …..(1,02 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Qolam (Juz 29) …..(1,29 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat AL Haqqoh (Juz 29) …..(951 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Ma’arij (Juz 29) …..(909 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Nuh (Juz 29) …..(780 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Jin (Juz 29) …..(741 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Muzammil (Juz 29) …..(0,99 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Mudatstsir (Juz 29) …..(1,13 MB)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Qiyamah (Juz 29) …..(821 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Insaan (Juz 29) …..(242 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Mursalaat (Juz 29) …..(745 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat An Naba (Juz 30) …..(949 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat An Nazi’at (Juz 30) …..(626 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al ‘Abasa (Juz 30) …..(593 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat At Takwir (Juz 30) …..(639 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Muthoffifin (Juz 30) …..(706 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Buruuj (Juz 30) …..(547 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Ath Thoriq (Juz 30) …..(212 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Ghasyiyah (Juz 30) …..(459 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Fajr (Juz 30) …..(697 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Asy Syams (Juz 30) …..(458 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Alamnasyrah (Juz 30) …..(225 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat At Tin (Juz 30) …..(179 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al ‘Alaq (Juz 30) …..(293 kb
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Qodr (Juz 30) …..(287 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Bayyinah (Juz 30) …..(177 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Zalzalah (Juz 30) …..(307 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al ‘Adiyat (Juz 30) …..(134 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Qaari’ah (Juz 30) …..(63,1 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al ‘Ashr (Juz 30) …..(63.2 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Humazah (Juz 30) …..(179 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Fill (Juz 30) …..(569 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Quraisy (Juz 30) …..(140 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Maa’uun (Juz 30) …..(311 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Kautsar (Juz 30) …..(240 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Kafiruun (Juz 30) …..(189 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat An Nashr (Juz 30) …..(179 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Ikhlash (Juz 30) …..(293 kb)
- Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Mu’awwidzatain (Juz 30) …..(249 kb)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar